Mencegah Stunting: Menjaga Generasi Masa Depan


Anak stunting adalah anak yang terlambat tumbuh dan berkembang karena kekurangan gizi dalam waktu lama. Prevalensi stunting pada balita dan anak usia prasekolah menjadi fokus prioritas pembangunan di Indonesia. Data yang dihimpun menunjukkan tren penurunan kasus stunting dari tahun 2017 hingga 2019. Meskipun terjadi penurunan, jumlah kasus stunting masih di atas batas toleransi yang dikeluarkan oleh WHO, yang menjadi perhatian serius dalam pembangunan generasi penerus yang sehat.

Stunting, atau kegagalan pertumbuhan pada anak, mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak hingga usia prasekolah. Faktor gizi yang buruk pada ibu hamil dan anak balita, kurangnya pengetahuan, sikap, dan pola asuh orangtua, menjadi beberapa penyebab utama stunting. Pencegahan stunting dapat dilakukan melalui pemantauan pertumbuhan anak secara aktif, asupan gizi yang tepat selama 1000 hari pertama kehidupan, dan perawatan gizi pada masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Anak yang mengalami stunting rentan terhadap gangguan otak, kecerdasan, gangguan metabolisme, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Kurangnya kesadaran orangtua tentang pentingnya gizi pada anak dapat memperburuk prevalensi stunting. Pengetahuan yang kurang tentang gizi dan kurangnya pemahaman akan pengaruh stunting terhadap pertumbuhan anak menjadi kendala utama dalam pencegahan kasus stunting.

BACA JUGA:

Anak stunting juga dapat mengalami gangguan perkembangan kognitif, motorik, dan sosial-emosional.

Keterlambatan tumbuh dan berkembang, keterlambatan tumbuh dan berkembang dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain:

  1. Tinggi badan
  2. Berat badan
  3. Lingkar kepala
  4. Kematangan gigi
  5. Kemampuan motorik
  6. Kemampuan kognitif
  7. Kemampuan sosial-emosional

pertumbuhan dan perkembangan anak. Gizi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Kekurangan salah satu atau lebih dari nutrisi tersebut dapat menyebabkan stunting.

Malnutrisi yang dialami ibu saat hamil atau anak pada masa pertumbuhannya, malnutrisi adalah kondisi kekurangan gizi yang dapat dialami oleh siapa saja, termasuk ibu hamil dan anak. Malnutrisi pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). BBLR merupakan salah satu faktor risiko stunting. Malnutrisi pada anak pada masa pertumbuhannya juga dapat menyebabkan stunting. Malnutrisi pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  1. Asupan gizi yang tidak seimbang
  2. Penyakit infeksi
  3. Ketidakmampuan orang tua untuk memenuhi kebutuhan gizi anak

Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2018 sebesar 32,4%. Di beberapa wilayah kabupaten/kota, upaya pencegahan stunting telah tersebar melalui program-program khusus. Melalui survei awal di BPM Mariana, disadari bahwa banyak ibu memiliki kurangnya pengetahuan tentang stunting. Banyak orang tua tidak menyadari betapa pentingnya memperhatikan status gizi anak mereka, sering kali menganggap bahwa tubuh pendek pada anak dianggap sebagai hal yang wajar. Namun, penting untuk memiliki kehati-hatian dan kesadaran yang tinggi dalam memahami status gizi anak. Tubuh yang pendek pada anak tidak selalu menandakan keadaan normal, dan seringkali menjadi indikasi bahwa perhatian khusus diperlukan.

BACA JUGA:

Menyadari dan memahami status gizi anak merupakan hal yang penting. Terlalu sering, tubuh yang pendek pada anak dianggap sebagai sesuatu yang umum atau biasa. Namun, sebagai orang tua, penting untuk menyadari bahwa hal ini bisa jadi indikasi bahwa anak memerlukan perhatian lebih terkait asupan nutrisi dan kesehatan mereka. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan anak, orang tua bisa lebih memperhatikan dan merespons kebutuhan khusus anak dalam asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Pemahaman akan dampak stunting terhadap masa depan anak menjadi penting. Kesadaran dan pengetahuan ibu serta peran keluarga dalam memastikan asupan gizi yang baik bagi anak menjadi faktor kunci dalam mencegah stunting. Dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran ini, kita dapat melindungi generasi masa depan yang lebih sehat dan tangguh. Menjaga gizi anak adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik bagi bangsa ini. Stunting adalah masalah serius yang dapat berdampak negatif pada kehidupan anak. Oleh karena itu, penting untuk mencegah stunting dengan memberikan asupan gizi yang seimbang dan bergizi kepada ibu hamil dan anak.

Referensi

Nareza, Meva. 2023. “Stunting.” Alodokter. Rubrik Berita. Edisi Senin, 12 Oktober. diakses Senin, 30 Oktober 2023, 15:54.

Ana Samiatul Milah, Panduan Praktikum Gizi dalam Kesehatan Reproduksi, Penerbit Manggu.

Intje Picauly, Stunting: Cegah Gagal Tumbuh Sejak Dini, Penerbit Manggu.

Giri Wurjandaru, Stunting: Cegah Gagal Tumbuh Sejak Dini, Penerbit Manggu.

Lucy Widasari, Stunting: Cegah Gagal Tumbuh Sejak Dini, Penerbit Manggu.

Agus Setyobudi, Stunting: Cegah Gagal Tumbuh Sejak Dini, Penerbit Manggu.

Tags: Asuhan Gizi, Kesehatan, pencegahan stunting, stunting


News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door